METODE PROBLEM SOLVING
Metode problem solving yaitu metode yang
dilakukan dengan cara lansung menghadapi masalah,
mengetahui dengan sejelas-jelasnya dan
menemukan kesukaran-kesukarannya sehingga
dapat di pecahkan.[1]
Metode Problem solving (Pemecahan masalah)
Berasal dari John Dewey,
maksud utama metode ini adalah memberikan latihan kepada murid dalam
berfikir.
maksud utama metode ini adalah memberikan latihan kepada murid dalam
berfikir.
Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving) adalah
metode pendidikan dengan
menyajikan bahan pelajaran dengan mengajak dan memotivasi siswa untuk memecahkan masalah
dalam kaitannya dengan
kegiatan belajar mengajar.
Metode ini sangat
baik untuk melatih
siswa berfikir kritis
dan dinamis terhadap suatu masalah tertentu.
Kelebihan
Metode Problem Solving :
- Mendidik murid untuk berfikir secara sistematis
- Mendidik berfikir murid untuk mencari sebab akibat
- Menjadi terbuka untuk berbagai pendapat dan mampu membuat pertimbangan untuk memilih satu ketetapan
- Mampu mencari berbagai cara jalan keluar dari suatu kesulitan atau masalah
- Tidak lekas putus asa jika menghadapi suatu masalah
- Belajar bertindak atas dasar suatu rencana yang matang
- Belajar bertanggung jawab atas keputusan yang telah di tetapkan dalam memecahkan suatu masalah
- Tidak merasa hanya bergantung pada pendapat guru saja
- Belajar menganalisa suatu persoalan dari berbagai segi
- Mendidik suatu sikap hidup, bahwa setiap kesulitan ada jalan pemecahannya jika di hadapi dengan sungguh-sungguh
- Metode ini memerlukan waktu yang cukup jika diharapkan suatu hasil keputusan yang tepat. Padahal kita ketahui bahwa jam-jam pelajaran selalu terbatas
- Dalam satu jam atau dua jam pelajaran mungkin hanya satu atau dua masalah saja yang dapat di pecahkan
- Metode ini tidak dapat digunakan di kelas-kelas rendahan karena memerlukan kecakapan bersoal - jawab dan memikirkan sebab akibat sesuatu
Langkah-langkah penerapan Metode Problem Solving
Agar metode problem solving ini dapat efektif dalam pelaksanaannya,
maka perlu kiranya diperhatikan hal-hal sebagai
berikut : - Dalam memilih masalah mempertimbangkan aspek kemampuan dan perkembangan anak didik
- Siswa terlebih dahulu dibekali pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan
- Bimbingan secara kontinu dan persediaan alat-alat/sarana pengajaran yang perlu diperhatikan
- Merencanakan tujuan yang hendak dicapai secara sistematis
[1] Abdulkadir
Munsyi dkk, Pedoman
mengajar, (Surabaya: Al- Iklas, 1981) hal. 77
Comments
Post a Comment